Tidur
juga merupakan ibadah jika dilakukan sesuai dengan anjuran yang di ajarkan oleh
Rasulullah SAW. Tidur merupakan salah satu keharusan bagi kita untuk menjaga
kesehatan dan kebugaran. Seharian beraktivitas membuat otak dan badan kita
kelelahan. Saat tidur lah waktu kita untuk meluangkan waktu untuk istarahat bagi
seluruh anggota tubuh, guna mengisi ulang kembali seluruh energi yang habis
terpakai untuk mengisi aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, itu semua akan di
dapat jika kita tahu bagaimana prosedur tidur yang baik dan menyehatkang bagi
tubuh kita. Jika cara maupun posisi tidur kita salah, maka sebaliknya, bukan kesehatan yang didapat, tapi...
Proses Terjadinya Kanker
Hati
Kebiasaan
tidur larut malam dan bangun ketika matahari sudah tinggi (siang) dapat mengganggu
proses tubuh mengeluarkan semua zat-zat yang tidak berguna. Proses de-toxin
(pembersihan) hati berlangsung pukul 23 sampai dengan pukul 1 dini hari. Proses
de-toxin pada empedu juga akan terjadi pada pukul 1 – 3 dini hari. Proses de-toxini
ini akan berlangsung ketika tidur pulas. Pada saat bersamaan, di mulai tengah
malam sampai pukul 4 subuh, ini adalah waktu memproduksi darah yang dilakukan
oleh sum-sum tulang belakang.
Menurut
dr. Hsu (Taiwan), hati banyak mengandung Glutamic Oxaloacetic Transaminase atau
disingkat GOT dan Glutamic Piruvic Transaminase disingkat GPT. GOT merupakan
enzim yang hubungannya langsung ke sel parenkim hati. GOT dapat diukur melalui darah.
Sedangkan GPT merupakan enzim yang banyak ditemui di sel hati. GPT juga dapat
di temukan pada otot rangka, ginjal dan otot jantung, tetapi dalam jumlah yang
sedikit.
Seringnya
tidur hingga larut malam akan menjadikan kita terlihat pucat. Hal itu bisa
dikatakan seseorang tersebut terkena anemia. Darah akan diproduksi oleh Sum-sum
tulang belakang hanya ketika kita sedang tidur dengan nyenyak. Dengan demikian,
asupan darah ke hati juga menjadi berkurang. Jika terjadi dalam waktu yang lama,
maka dapat menyebabkan radang hati karena kekurangan asupan darah. Radang hati
ini akan menyebabkan matinya sel-sel pada hati, maka GOT dan GPT lari keluar dan masuk ke darah, sehingga
GOT dan GPT meningkat dalam darah. Dengan demikian, cepat atau lambat serat-serat
dalam hati akan menjadi keras sampai pada akhirnya akan menimbulkan kanker hati.
Masa
awal timbulnya kanker hati, index hati masih dalam keadaan normal, artinya tidak
mengalamai kenaikan, karena hanya sel yang berada disekitar pertumbuhan kanker
hati tersebut yang akan diserang hingga terjadi kerusakan dan kematian pada sel-sel
hati. Karena awal pertumbuhan, maka kerusakan pun masih sedikit, sehingga pengukuran
GOT dan GPT masih berada pada batas normal. Jika naik, kenaikannya juga tidak
terlalu signifikan.
Kanker
hati dapat di cegah dan di kendalikan
hanya dengan menjaga pola tidur. Dengan pola
tidur yang benar, maka sehat pun terjaga. Hindari sering tidur hingga larut
malam guna menjauhkan diri dari bahaya nya kanker hati. Selain tidur terlalu
malam, hal lain yang dapat memicu kerusakan pada hati di antaranya : tidak segera
ke kamar kecil untuk buang air, makan terlalu berlebihan, bahan pengawet
terlalu banyak dikonsum, obat-obatan, pemanis buatan dan pewarna buatan.
Waktu Tidur Yang Tepat
Untuk Kesehatan
Untuk
mendapatkan tidur yang optimal dan berkualitas itu di darankan agar tidur tidak
terlalu larut malam (awal malam) dan bangun kembali pada akhir malam (menjelang
subuh). Dengan demikian, tidur akan optimal dan diharapkankan agar tubuh mampu
mengoptimasi proses penetralan toksin dalam tubuh. Mekanisme ini akan berkaitan
erat dengan diproduksinya antioksidan untuk menetralkan toksin oleh
detoksifikasi hati. Detoksifikasi hati ini akan tercapai dengan optimal pada
saat kita tidur. Pada saat tidur, asam amino glutathione terbentuk dalam tubuh
sebagai antioksidan guna menetralisir radikal bebas serta stres oksidatif.
Cara Tidur Rasulullah
SAW
Rasulullah
SAW selalu tidur setelah isya ( awal malam), kemudian bangun kembali untuk
melaksanakan shalat Tahajjud. Waktu terbaik melaksanakan shalat tahajjud itu
adalah pada waktu sepertiga malam. Beliau tidak pernah menahan rasa kantuknya
untuk tidur, dan tidak pernah juga tidur melewati batas waktu yang diperlukan
untuk tidur. Rasulullah SAW tidur tidak dalam keadaan perut yang dipenuhi
makanan maupun minuman, kemudian tidur dengan posisi tubuh miring ke kanan. Dan
beliau juga selalu berdzikir kepada ALLAH SWT ketika hendak tidur, mulai dari
membaringkan tubuh hingga beliau terlelap tidur.