Gerhana merupakan salah satu
peristiwa alam sebagai tanda kebesaran ALLAH SWT yang sudah dituliskan dalam
Al-Qur’an, dan ada surat Asy-Syams yang berarti matahari, serta matahari ada ditulis
dalam 42 ayat pada Al-Qur’an. Kemudian dijelaskan kembali oleh Rasulullah SAW. Gerhana
ada dua yaitu, gerhana bulan dan gerhana matahari. Kedua peristiwa alam ini
merupakan dua tanda kebesaran Allah SWT yang merupakan sang pencipta sekaligus pemilik
alam semesta beserta isinya.
Dalam bahasa Arab, gerhana
bulan itu “Khusuf”, sedangkan gerhana matahari itu “Kusuf”. Pada saat
terjadinya gerhana bulan maupun gerhanan matahari, islam menganjurkan untuk
melakukan beberapa hal seperti yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu:
·
Takbir sebanyak tiga kali di awal gerhana.
·
Mengerjakan shalat sunnat (2 raka’at) yang di
ikuti khutbah gerhana.
·
Sedekah bagi mereka yang.
·
Perbanyak berdzikir.
”Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (Ar-Rahman : 5)
Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari
dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada
bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya
kepada-Nya saja menyembah.
(Q.S. Fushilat:37)
Dari Al-Mughirah bn Syu’bah, ia berkata,”Telah terjadi gerhana matahari
pada zaman Rasulullah saw. (yaitu) pada hari wafatnya Ibrahim (putra Nabi).
Kemudian orang-orang berkata,’Terjadinya gerhana matahari itu karena wafatnya
Ibrahim. Kemudian Rasulullah saw. bersabda,’Sesungguhnya matahari dan bulan itu
tidak gerhana karena wafat seseorang dan tidak karena hidupnya seseorang. Maka
apabila kalian melihat (kejadian gerhana), maka shalatlah dan berdoalah kepada
Allah.
(Shahih Al-Bukhari,I:228 no.1043)
Dari Aisyah… (Beliau bersabda), “Apabila kalian melihat hal itu, maka
berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah, dan bershedekahlah”.
(Shahih Al-Bukhari,I:220 no.1044) ”
Menurut tafsir yang disusun
oleh Ibnu Katsir, ALLAH SWT telah menjelaskan mengenai dan mengingatkan kepada
hamba-Nya bagaimana mengenai keteraturan waktu, bulan juga matahari yang
merupakan bukti kekuasaan nyata untuk mereka yang mau berfikir dan memahami
akan bukti tersebut. Apapun yang terjadi pada alam semesta ini juga berada
dalam kendali ALLAH SWT. Pergerakan angin, awan, hujan adalah tidak terlepas
dari kendali ALLAH SWT, dan semua peristiwa alam yang terjadi itu sudah di
jelaskan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an yang sudah berabad-abad lamanya. Jadi,
apakah kita pantas untuk menyembah selain daripada ALLAH SWT. Maka dari itu,
perbanyaklah berdzikir untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Rasulullah SAW juga pernah merasakan
gerhana matahari di zamannya. Peristiwa ini juga berketepatan dengan putra
Rasulullah SAW wafat. Banyak orang yang berpendapat saat itu bahwa gerhana itu berhubungan
dengan hal yang tidak baik. Mendengar berita pada saat itu, Rasulullah SAW
meluruskan dan menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara gerhana dengan suatu
kejadian. Maka Rasulullah SAW memberikan beberapa amalan yang patut
dilaksanakan pada saat gerhana terjadi.
Rasulullah juga sempat
terlihat khawatir dan takut akan adanya gerhana. Karena hal itu merupakan salah
satu dari tanda kiamat ataupun bagian dari tanda kiamat. Rasulullah SAW
langsung pergi melaksanakan shalat gerhana di mesjid. Shalat gerhana ini di
lakukan dengan dua raka’at dan dua ruku’ di setiap raka’at. ruku Hal ini di
analogikan terhadap gerakan ruku’ yang dilakukan itu membentuk sudut 90
0.
Jika dilakukan dengan dua kali ruku’ dalam satu raka’at, maka akan terbentuk
sudut 180
0, yang mana sudut 180
0 ini merupakan garis
lurus. Dengan demikian, shalat gerhana ini seolah-olah memberi penjelasan bahwa
pada saat gerhana, posisi bumi, bulan dan matahari itu adalah sejajar dan membentuk
satu garis lurus yang merupakan cerminan dari aturan shalat gerhana yang
dilakukan dengan dua kali ruku’ dalam satu raka’at.
Rasa takut yang dialami oleh
Rasulullah SAW mencerminkan bahwa kita sebagai ummat Rasulullah juga harus
takut akan terjadinya gerhana. Gerhana bukan seperti peristiwa alam lain, bisa
jadi hal ini merupakan bagian dari kiamat untuk memberi rasa takut kepada ummat
manusia yang telah banyak melupakan Sang Pencipta dan Sang Pemilik alam
semesta, yaitu ALLAH SWT. Sehingga pada saat gerhana terjadi, di anjurkan bagi
kita untuk memperbnyak melakukan takbir sebanyak tiga kali, berdzikir, shalat gerhana,
dan bersedekah.
Dari penjelasan di atas, bisa
disimpulkan bahwa, ALLAH SWT mengingatkan kembali kepada seluruh ummat manusia
agar kembali menimbulkan rasa takut. Takut dalam arti takut untuk melanggar
perintah ALLAH SWT dan memperbanyak mengerjakan ibadah yang telah diperintahkan
oleh ALLAH SWT.