Adzan adalah sebuah isyarat yang menandakan bahwa
masuknya waktu shalat. Dalam sehari semalam, adzan dikumandangkan dalam lima
waktu. Mulai dari shalat subuh, shalat dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib
hingga shalat isya. Dengan berkumandangnya adzan, maka diwajibkan bagi ummat
muslim untuk segera melaksanakan ibadah shalat.
|
Lantunan Suara Adzan yang Dikumandangkan oleh Sheikh Hicham Ait Ben Ahmed |
Sejarah Adzan
Adzan ini muncul ketika hijrahnya orang-orang Islam
ke Madinah. Pada saat itu, seluruh ummat islam berkumpul serta menunggu waktu
untuk melaksanakan ibadah shalat. Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim serta
riwayat Ibnu Umar RA, suatu ketika, pernah Rasulullah SAW dan para sahabat
bermusyawarah mengenai bagaimana cara mengundang dan mengajak ummat islam untuk
melaksanakan shalat berjama’ah. Pada saat itu belum ada adzan.
Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat dan
mendapatkan beberapa ide dari para sahabat. Ada yang menyarankan agar
mengibarkan bendera pada saat telah masuk waktu shalat. Ada juga yang lain
menyarankan agar membunyikan serunai, terompet, bahkan lonceng. Kemudian
Rasulullah SAW menjelaskan kepada para bahwa semua yang dikatakan oleh para
sahabat itu merupakan cara memanggil masyarakat Nashroni maupun Yahudi untuk
beribadah. Umar bin Khattab pun memberikan usulan agar ketika masuk waktu
shalat diberitahukan dengan berteriak dan mengucapkan:
Usul Umar bin Khattab pun di terima oleh Rasulullah
SAW dan beliau menukar lafaz dengan ucapan yang lebih halus penyampaiannya,
yaitu “assholatu jami’ah” yang berarti marilah shalat berjama’ah.
HR Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah
bin Zaid kemudian bermimpi pada suatu malam. Ia bermimpi mengenai bahwa ketika
telah masuk waktu shalat, maka lafadz adzan dikumandangkan mulai dari “Allahu
Akbar” sampai dengan selesai. Kemudian Abdullah bin Zaid menemui Rasulullah SAW
pada pagi harinya dan menceritakan tentang mimpinya itu. Rasulullah SAW pun
membernarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan memerintahkan agar Bilal bin Rabah
mengumandangkan adzan sesuai dengan mimpi Abdullah bin Zaid. Umar pun datang
dan menceritakan mimpi yang sama dengan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah
SAW. Dan akhirnya adzan pun dikumandangkan ketika memasuki waktu shalat untuk
memanggil ummat muslim melaksanakan shalat berjama’ah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.”
(Al – Jumu’ah, 9)
“Apabila tiba waktu
sembahyang hendaklah salah seorang kamu melakukan azan dan yang lebih tua
daripada kamu hendaklah menjadi imam.” (Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Orang Yang
Mengkumandangkan Adzan (Muadzin)
|
mazzin yang sedang mengkumandangkan adzan |
Adzan merupakan sebuah amalan yang bisa dikatakan
ringan. Namun, adzan memiliki kemuliaan yang amat sangat tinggi pada hari
kiamat kelak. Muadzin akan mendapatkan kehormatan dan kemuliaan pada hari
kiamat. Seluruh anggota tubuh akan bersaksi kepada Allah SWT. Selain anggota
tubuh, seluruh makhluk yang diciptakan Allah SWT, manusia, jin, hewan hingga
benda mati pun yang mendengar suara adzan tersebut akan turut bersaksi di
hadapan Allah SWT terhadap muadzin.
Dan siapakah yang
lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan
amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri "
( QS. Fushshilat : 33 )
Abu Sa'id Al-Khudri mendengar dari Rasulullah SAW dan
berkata:
"aku melihatmu
menyukai kambing dan hidup di pegunungan maka jika kamu sedang menggembala
kambing atau sedang di pegunungan dan kamu melantunkan azan maka keraskanlah
suaramu karena tidak terkecuali jin maupun
manusia yang mendengar suara azan akan menjadi saksi pada hari kiamat"
Muadzin itu dosanya akan di ampuni sepanjang
suaranya. Ia juga akan mendapatkan pahala sama seperti pahala mereka yang ikut shalat
bersama muadzin tersebut. Selain mendapatkan ampunan, muadzin juga akan
dimasukkan ke surga karena dosa mereka di ampuni dan pahala mereka terus
bertambah.
Barra' bin 'Azib RA, bahwasanya RAsulullah SAW
bersabda:
Sesungguhnya Allah
dan Malaikat-Nya akan bershalawat untuk orang-orang di shaf yang terdepan, dan muadzin
akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan dia akan dibenarkan oleh segala
sesuatu yang mendengarkannya, baik benda basah maupun benda kering, dan dia
akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya
|
Ajakan Ketika Mendengar Seruan Adzan |
Ketika Mendengar Seruan
Adzan
Ketika kita mendengar suara adzan berkumandang, maka
hendaknya kita mengikuti apa yang di ucapkan oleh muadzin dan ketika pada
ucapan “hayya ‘alash shala/hayya ‘alal falah”, kita yang mendengar hendaknya menjawab
dengan seruan:
“laa haula walaa quwwata illa billah”
Riwayat
Abu Sa’id mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Apabila kalian
mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan muadzin
[Hadits shahih diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda;
…Kemudian muadzin
mengucapkan hayya ‘alash shalah, ia menjawab: la haula wala quwwata illa
billah; kemudian muadzin mengucapkan hayya ‘alal falah, ia menjawab: la haula
wala quwwata illa billah…
[Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud]