Siapa yang tidak mengenal dengan seorang Maher
Zain??? Seorang musisi terkenal yang membawakan lagu-lagu islami dengan tekstur
wajah eropa yang bercampur dengan wajah Lebanon. Pria kelahiran Tripoli, 16
Maret 1981 Lebanon ini sangat familiar di Indonesia. ia juga merupakan seorang
produser musik yang berasal dari Swedia. Mungkin belum banyak yang tahu dari
kita kalau musisi islam modern ini adalah seorang mualaf, dan itu terjadi pada
Ramadhan 2007 silam.
|
Maher Zain |
Inspirasi Maupun Motivasi Maher Zain Memeluk Islam
Bisa dikatakan kalau musik sudah mengalir di dalam
darah Maher Zain sejak dalam kandungan. Ayah dan sebagian keluarga dari Ibu
Maher Zain merupakan penyanyi. Berawal dari pindah ke Swedia Saat berusia 8
tahun, ia menyelesaikan kuliahnya dengan gelar Sarjana Teknik Penerbangan.
Kemudian ia bekerja di Red One dan pindah ke Amerika Serikat dan menjadi
produser rekaman R&B asal Kat DeLuna Amerika. Red One merupakan Produser
musik Lady Gaga, Jenifer Lopes dan penyanyi terkenal lainnya yang menjadi jembatan awal bagi Maher Zain
memasuki dunia tarik suara. Awalnya Maher Zain merupakan seorang produser musik
sebelum Maher Zain terjun sebagai penyanyi. Menurut pengakuan Zain, banyak
penggemar yang berkata bahwa lagu Maher Zain dapat merubah kehidupan mereka.
Hal itulah yang menjadi motivasi tersendiri bagi Maher Zain untuk terjun
langsung di depan layar sebagai penyanyi. Langkah demi langkah yang dijalani
Maher Zain membawanya menjauh dari sentuhan agama dan akhirnya ia merasa
tersesat di dunia dan kebingungan.
Rasa bingung yang dialami Maher Zain menimbulkan
banyak pertanyaan dalam benaknya. Mulai dari mengapa kita berada di dunia ini,
harus kemana melangkah dan apa yang akan dilakukan hingga apa sebenarnya tujuan
hidup sesungguhnya. Selain itu, ia juga sering memikirkan tentang kematian,
arti kehilangan orang tua serta saudara, dan masih banyak lagi pikiran yang
seolah gila yang bermunculan dan berkecamuk di benaknya. Ia juga yakin bukan
hanya ia yang menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti itu dalam benaknya.
Keadaan itu semakin membawanya ke arah yang ke arah lingkungan yang lebih buruk
lagi. Keburukan dan kesesatannya itulah yang akhirnya membawa Maher Zain untuk
memeluk agama Islam. Setelah memeluk islam, Maher Zain baru menyadari bahwa
banyak hal yang bisa ia lakukan untuk menginspirasi orang yang seumuran
dengannya. Kemudian ia pun kembali ke Swedia dan menjadi penyanyi maupun
penulis lagu religi islam.
|
Maher Zain |
Menurut Maher Zain sebagai penduduk baru dalam
Islam, Islam itu merupakan jalan hidup, bukan sesuatu yang dijalankan sebagai
status maupun sampingan. Hormati orang tua, upayakan agar mereka bahagia dan
jangan sakiti walau satu kata, berbuat baik terhadap sesama, dan yang paling
penting, apapun yang diajarkan islam adalah demi kebaikan.
Maher Zain dalam Dunia Musik
Damai maupun memiliki harapan untuk menjadi lebih baik
merupakan misi Maher Zain terjun dalam dunia musik. Januari 2009 Maher Zain
memulai kerjasama dengan Awakening Records sebagai perusahaan musik islam.
kemudian merilis album pertamanya Thank You Allah November 2009. Album yang
berisikan 13 lagu itu langsung mencapai puncak kejayaannya. Melambungkan nama
Maher Zain sebagai penyanyi religi islam dan sesuai dengan misi yang targetkan
olehnya. Lagu yang dapat merubah kehidupan banyak orang. Tidak sedikit orang
yang menangis ketika mendengar lagu-lagu Maher Zain. Salah satu di antaranya
berjudul Insya Allah, Thank You Allah dan Open Your Eyes. Kemudian album itu
kembali dirilis menggunakan bahasa Prancis dan versi perkusi.
Album Maher Zain sudah di kenal di seluruh dunia
dengan musik religi islami yang di gemari oleh seluruh kalangan usia, mulai
dari anak-anak hingga orang tua banyak yang mengetahui lagu Maher Zain. Album
Maher Zain tidak hanya terjual di negara-negara islam saja, akan tetapi banyak
juga terjual di negara-negara barat yang mayoritas penduduknya bukan islam dan
di jual secara online maupun toko buku islam. Selain kemampuannya dalam
bermusik, Maher Zain juga dapat menyanyikan lagu dalam beberapa bahasa yang
berbeda seperti bahasa Inggris, Arab, Perancis, Turki, Urdu, Indonesia dan
Malaysia.
|
Maher Zain |
Pengalaman Maher Zain di Indonesia
Awalnya, Maher Zain tidak pernah berharap besar
atas kunjungannya ke Indonesia. Akan tetapi, setibanya di bandara
Soekarno-Hatta Maher Zain sangat terkejut dengan sambutan puluhan penggemar.
Sebelumnya ia tidak pernah mengalaminya sama sekali. Menurutnya, Indonesia itu
sangat mengagumkan. Berakting syuting sinetron merupakan pengalaman pertamanya.
Ia juga tidak merasa terlalu sulit dalam membawakan lagu dalam bahasa Indonesia
bersama Fadly Padi. Karena terlebih dahulu ia akan menulis dan menyesuaikan
pengucapannya dengan menggunakan bahasa Swedia, baru kemudian ia
menyanyikannya. Dan itu dilakukannya sesaat di perjalanan menuju studio dengan
latihan setengah jam dan dibantu oleh Fadly dan orang-orang yang ada di Sony
Music . . .