Kepintaran
bangsa Yahudi itu bukanlah merupakan sebuah kebetulan. Ada banyak faktor yang
menyebabkan bangsa Yahudi itu menjadi pintar. Salah satunya adalah, banyak
opini mengatakan bahwa mereka memiliki negara, tapi tidak memiliki wilayah
untuk mendirikan dan memajukan negaranya. Oleh sebab itu, mereka harus berjuang
dan bertahan agar bisa tetap hidup. Perjuangan yang dilakukan tidak cukup hanya
sebatas tenaga dan memeras keringa saja. Akan tetapi mereka juga harus bisa
bersaing di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Bukan hanya itu, di dalam
Al-Qur’an juga sudah di ceritakan dalam surat Al-Baqarah, 47 yang artinya:
Hai bangsa bani israel, ingatlah akan
ni’mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan bahwasanya Aku telah
melebihkan kamu atas segala umat
Selain itu, cara hidup bangsa Yahudi juga
menjunjung tinggi kedisiplinan. Sehingga tak heran kalau bangsa Yahudi itu
sangat pintar karena kedisiplinan mereka. Cara hidup yang menjadikan bangsa Yahudi
ini sangat pintar, bahkan bisa dikatakan jenius telah di teliti oleh Stephen
Carr Leon. Penelitian
yang dilakukan Stephen memakan waktu hingga beberapa tahun untuk mendapatkan
jawaban mengenai pintarnya bangsa Yahudi, dan penelitian yang dilakukan dimulai
dari:
Perilaku Dan Kegiatan
Sang Ibu Saat Sedang Hamil
Budaya
yang terus dilakukan oleh bangsa Yahudi dari awal kehamilan yaitu sering
bernyanyi, belajar dan main piano. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat
memberikan nilai-nilai atau perilaku ibu hamil kepada anak mereka. Dengan
bernyanyi serta memainkan piano, sang ibu akan merasa tenang, jauh dari pikiran
yang kusut, terhindar dari stres, bahkan mampu menjauhkan ibu dari gosip. Musik
akan menstimulasi perkembangan otak kanan bayi, serta dapat membentuk ketenangan
jiwa, berfikir jernih, dan mampu menghadapi permasalahan hidup dengan
bijaksana. Karena bernyanyi dan musik harus memiliki irama maupun nada yang
teratur dan selaras.
Mulai
awal kehamilan, sang ibu juga terus belajar dan mengerjakan soal matematika.
Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan otak kiri pada bayi saat berada
dalam kandungan. Hal ini dilakukan terus menerus sampai sang ibu melahirkan.
Bukan hanya ibu, sang ayah juga terus memotivasi dan mendampingi sang ibu untuk
belajar dan menyelesaikan soal matematika. Tak jarang mereka melakukannya
bersama untuk menghindari rasa jenuh pada ibu dalam menyelesaikan seluruh persoalan
dalam ilmu matematika.
Makanan Yang Biasa
Dikonsumsi Saat Kehamilan
Makanan
favorit saat kehamilan yaiitu kacang badam, kurma dan selalu minum susu.
Sedangkan untuk makan siang, biasanya mereka sudah mempunyai menu langganan,
yaitu kacang-kacangan, roti, ikan tanpa kepala, dan salad yang dicampur dengan
kacang badam. Daging ikan sangat baik untuk perkembangan dan pertumbuhan otak
bayi yang ada dalam kandungan ibu. Akan tetapi, bangsa Yahudi tidak
mengkonsumsi ikan bersama kepalanya, karena pada kepala ikan terdapat zat kimia
yang dapat mengganggu bahkan merusak perkembangan otak bayi dalam kandungan.
Ikan maupun pil ikan merupakan menu utama bagi wanita hamil bangsa Yahudi.
Kebiasaan ini juga dilakukan oleh bangsa Jepang. Bahkan untuk menjaga keutuhan
kandungan nutrisi pada ikan, bangsa Jepang mengkonsumsi ikan yang masih mentah
(shushi).
Cara Makan Bangsa Yahudi
Cara
makan bangsa Yahudi juga sangat disiplin. Jika pada satu meja hidangan ada
ikan, maka daging tidak akan dijumpai pada meja tersebut. Akan tetapi daging
akan dihidangkan pada meja yang berbeda. Ikan dan daging itu tidak pernah
terhidang bersamaan dalam satu hidangan. Mereka tidak mengkonsumsi ikan dan
daging secara bersamaan. Menurut mereka, ikan dan daging tidak bagus jika
dikonsumsi secara bersamaan. Intinya, ketika mereka makan ikan, maka mereka
tidak akan makan daging, begitu pula sebaliknya. Kecuali memakannya di waktu
yang berlainan.
Kebiasaan
makan lain yang mereka lakukan adalah menjadikan buah sebagai hidangan pembuka
sebelum makanan utama disajikan. Hal ini dilakukan agar nutrisi buah segar yang
di konsumsi dapat diserap dengan maksimal oleh tubuh. Buah-buahan sangat cepat
membusuk. Hal ini dapat dilihat ketika kita membiarkan buah yang sudah dikupas
kulitnya, kemudian di letakkan begitu saja, maka buah tersebut akan berubah
warna dalam hitungan menit. Begitu juga jika mengkonsumsi buah setelah makan.
Buah akan lama dicerna, dan akan lebih cepat membusuk sebelum dicerna, dan akhirnya
nutrisi buah tidak dapat diserap oleh tubuh.
Kebiasaan Anak-Anak
Bangsa Yahudi
Anak-anak
bangsa Yahudi mengkonsumsi kacang-kacangan (kacang badam), buah-buahan, dan
kemudian di tutup dengan pil minyak ikan sesaat sebelum makan. Rata-rata anak
bangsa Yahudi mengetahui tiga bahasa, Hebrew, Inggris dan Arab. Mereka juga
akan terus dilatih untuk bermain piano juga biola. Latihan memainkan alat musik
ini seperti kewajiban bagi anak-anak bangsa Yahudi. Hentakan irama musik itu
dapat menstimulasi kerja otak dan dapat menaikkan kemampuan dan meningkatkan
IQ.
Pendidikan yang
Diajarkan di Sekolah Dasar Bangsa Yahudi
Sekolah
dasar bangsa Yahudi sudah mempelajari dan mendalami perhitungan matematika yang
berbasis perhitungan perdagangan. Tidak hanya matematika, mereka juga sangat mengutamakan
bidang studi IPA. Kedua bidang studi ini merupakan fokus untuk sekolah dasar
bagi bangsa Yahudi. Selain itu, mereka juga mengimbangi seluruh pelajaran
tersebut dengan olahraga. Olahraga favorit bangsa Yahudi adalah menembak yang
merupakan bagian untuk persiapan dalam membela negara. Kemudian memanah, hal
ini bertujuan untuk melatih otak agar bisa tetap focus pada tujuan, dan yang
terakhir yaitu berlari, kegiatan ini berguna untuk melatih kecepatan dan
kesehatan fisik bagi anak-anak bangsa Yahudi.
Pendidikan Yang
Diajarkan Di Sekolah Menengah Dan Sekolah Tinggi
Memasuki
sekolah menengah, murid-murid bangsa Yahudi ini di focuskan dengan pelajaran
sains. Para siswa di paksa untuk menciptakan suatu produk baru dan dengan ide
mereka masing-masing. Sekalipun proyek yang mereka kerjakan itu terkadang tidak
masuk akal dan membutuhkan biaya yang sangat besar, proyek dari ide mereka itu
tetap mereka kerjakan dan terus di teliti dengan sangat serius. Apalagi proyek
yang mereka kerjakan itu menyangkut mengenai senjata, medis maupun teknik, maka
proyek tersebut akan diteliti lebih lanjut dan akan dilanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi lagi.
Setibanya
di perguruan tinggi, mahasiswa di fakultas ekonomi mendapatkan perhatian khusus
untuk mendapatkan gelar sarjana. Bagi mereka yang ingin lulus harus mengerjakan
sebuah proyek yang langsung di praktekkan menurut teori yang mereka pelajari. Mereka akan di bagi menjadi
beberapa kelompok, dan setiap satu kelompok terdiri dari sepuluh orang. Dalam
proyek yang mereka kerjakan, mereka harus mendapatkan keuntungan sebesar $US 1
juta untuk nilai kelulusan mereka. Subhanallah . . .
Larangan Keras Terhadap
Rokok
Rokok
merupakan suatu hal keji dan sangat di larang bagi bangsa Yahudi, karena rokok itu
di anggap sangat kejam juga menjijikkan bagi mereka. Jika ada yang merokok
setelah selesai makan, maka mereka tidak akan segan-segan untuk menyuruh si
perokok untuk keluar dari rumah/ruangan mereka, mereka akan diperbolehkan masuk
kembali setelah selesai merokok di luar. Menurut seorang ilmuwan dari Israel,
nikotin yang dihasilkan dari rokok dapat merusak sel utama yang terdapat di
otak dan juga melekat pada gen maupun DNA. Dengan kata lain, keturunan dari
mereka yang merokok akan menghasilkan generasi yang memiliki cacat pada otak
(bodoh).
Bangsa
Yahudi juga merupakan salah satu pemilik pabrik rokok, bahkan pabrik terbesar
di dunia. Tapi mereka tidak merokok, karena mereka mengetahui betapa bahaya dan
mahalnya rokok tersebut. Mereka memiliki pabrik rokok terbesar, tapi mereka
tidak merokok, lantas rokok yang mereka produksi itu di jual kemana??? Duh itu
bukan urusan penulis pula untuk menjelaskannya. Hehe . . . karena pembahasan
kita seputar cara dan kebiasaan hidup yang mencerdaskan bangsa Yahudi, bukan
penjualan hasil produksi rokok mereka . . . wkwkwkwkwk