Islam merupakan agama universal dan tidak pernah
membatasi ummatnya untuk beribadah. Termasuk juga bagi wanita pada saat haid
(menstruasi). Wanita yang sedang haid juga tetap bisa melakukan ibadah dan
amalan-amalan sehari-hari yang tidak memiliki syarat suci dari hadas. Ibadah
ini dibagi menjadi 5 perkara menurut ulama yakni: akal, lisan, hati, fisik dan
harta. Jadi gak usah takut dan sedih bagi para kaum wanita yang sedang haid
atau menstruasi. Walaupun tidak bisa ikut shalat dan berpuasa, tapi tetap bisa
melakukan ibadah dan amalan yang lainnya. Ok . . . ! ! !
Memperbanyak
Dzikir da Doa’
Dzikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Dzikir ini dilakukan sebanyak mungkin seperti memperbanyak mengucap tasbih
(subhanallah), tahmid (alhamdulillah), dan tahlil (laa ilaaha illalla) maupun
dzikir-dzikir lainnya. Dzikir juga bisa juga dilakukan pada saat sedang
bekerja. Sama seperti doa’ dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, bahkan
mau masuk WC saja diharuskan berdoa’ agar terhindar dari syaitan.
Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu Anhu Bahwa”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Barangsiapa mendengar
panggilan adzan lalu ia Berdoa ‘Ya Allah Ya Rabb.. Pemilik seruan yang sempurna
ini, dan shalat yang akan didirikan, karuniakanlah kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Wasilah dan keutamaan dan tempatkanlah ia di
tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan’ Akan Mendapatkan Syafaatku
kelak pada hari kiamat”
(HR. Bukhari)
Menambah Ilmu
Pengetahuan
Buku agama pada umumnya akan berisikan kutipan
ayat-ayat Al-Qur’an. Akan tetapi, tidak boleh menyentuh atau membaca langsung
dari Al-Qur’an. Membaca buku diharapkan untuk dapat menambah perbendaharaan
ilmu pengetahuan. Mencari maupun menambah ilmu juga merupakan salah satu dari
banyaknya amal sholeh yang wanita haid juga bisa ikut melaksanakannya. Termasuk
menghadiri pengajian majelis ilmu yang diadakan diluar masjid.
“Barangsiapa menempuh suatu
jalan untuk menuntut Ilmu,Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan
menuju Surga Baginya”
(H.R. Muslim)
“Barangsiapa wafat dalam
menuntut Ilmu (dengan maksud) untuk mengidupkan Islam, Maka antara dia dan
Nabi-Nabi satu derajat di dalam Surga.”(H.R.
At Thabrani)
Bersedekah dan
Memperbanyak Istighfar
Bersedekah sangat di anjurkan bagi ummat islam walau
sedang dalam keadaan bagaimanapun. Baik sedang dalam susah maupun senang.
Termasuk juga bagi wanita yang sedang haid. Tidak ada larangan untuk melakukan
sedekah. Walaupun wanita haid tidak bisa ikut berpuasa, tapi wanita haid bisa
ikut mendapatkan pahala orang yang berpuasa dengan cara memberi makanan dan
minuman untuk orang yang akan berbuka puasa (tapi bukan berbuka di siang hari,
atau berbuka sebelum sampai waktunya ya . . . hehehe . . .)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
” Barang siapa yang memberi
ifthar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang shaum/berpuasa maka baginya
pahala seperti orang yang shaum/berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun”. (H.R. Bukhari Muslim)
Hindarilah bersedekah itu diketahui orang. Dalam
arti kata bisa dikatakan bersedekah diam-diam. Tapi yang harus dihindarkan itu
ialah diam-diam tidak sedekah seperti kata mas Ippho, hehe… istighfar dapat
menjadi proteksi diri agar tidak sombong dan timbul sifat riya ketika melakukan
kebaikan. (baca juga mengenai keutamaan istighfar)
4
“Wahai
kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku
melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)
Melakukan Kebaikan
Dan Mendorong Agar Orang Beramal Shaleh
Melakukan kebaikan dan mendorong agar orang beramal
shaleh ini dapat dimulai dari ruang lingkup keluarga. Mulai dari menyiapkan
santapan sahur maupun berbuka, menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah, dan lain sebagainya.
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap kebaikan adalah sedekah. Dan di antara bentuk kebaikan
adalah kamu menjumpai saudaramu dengan wajah yang menyenangkan. Dan kamu
menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu.”(H.R.At-Tirmidzi)
Mengingatkan suami, orang tua atau saudara untuk
melakukan kebaikan
dan menghardik anak-anak agar melaksanakan shalat
tepat pada waktunya (shalat di awal waktu) juga merupakan amal shaleh yang dapat
dilakukan oleh wanita haid.
Tidak
Melakukan Yang Di Larang Agama
Muslimah yang bijak sudah barang tentu akan selalu
berupaya untuk dapat memanfaatkan detik demi detik waktunya untuk kegiatan yang
bermanfaat. Tetap berusaha menjaga lisan, penampilan (bagi para istri) maupun
hal lainnya yang di larang oleh agama. walaupun wanita haid tidak diperbolehkan
untuk berpuasa, tetapi lisan atau ucapan tetap harus berpuasa agar terhindar
dari perkataan dusta maupun ghibah.
“Barangsiapa Tidak
meninggalkan perkataan dusta dan ghibah maka tiada artinya di sisi ALLAH
baginya shaum/puasa dari makan dan minum”
(HR Bukhari)