Jason Cruz dulunya adalah seorang Pastor yang lahir di keluarga Katolik
asal Roma ini bertempat tinggal di New York. Ibu dari Jason Cruz merupakan
ummat Katolik murni dari Roma, sedangkan ayah Jason Cruz seorang Presbiterian. Untuk
dapat menikahi sang Ibu Jason Cruz, sang ayah harus masuk Katolik. Mereka merupakan
keluarga yang taat beribadah. Setiap minggu selalu ke gereja dan telah menjalani
komuni pertama, katektismus serta konfirmasi Gereja Katolik di Roma.
Jason Cruz merasa sudah dari kecil mendapat panggilan untuk mendalami tentang
Tuhan. Panggilan tersebut ia artikan sebagai panggilan imamat dari Katolik
Roma. Kemudian ia menceritakan panggilan tersebut kepada ibunya. Mendengar berita
tersebut, sang ibu merasa sangat bahagia dan langsung mengajak Jason untuk
menemui seorang pastor di paroki daerahnya. Akan tetapi sambutan sang pastor
kurang antusias menyambut kedatangan mereka dan menyarankan Jason supaya tidak
terjun dalam dunia imamat. Kejadian tersebut membuat Jason sangat bersedih dan
sangat menjengkelkan bagi bagi Jason karena ia tidak mendapat sedikitpun respon
positif dari sang pastor.
Sejak Jason ditolak dalam memenuhi seruan dari Tuhan di Paroki itu, Jason berbalik
arah dan tenggelam dalam menjalani dunia malam. Tak lama dari kejadian tersebut
orang tua Jason bercerai dan ia kehilangan sosok seorang ayah yang kini tidak
lagi ada di dekatnya. Kehidupan Jason semakin larut dalam dunia malam dari pada
Tuhan. Jason memutuskan kuliah setelah lulus SMA. Namun, ia tidak menemukan apa
yang menjadi target dalam hidupnya yang menjadikankan Jason di DO (drop out)
dari kampus.
Kemudian Jason pindah ke Arizona dan ternyata kehidupannya semakin parah. Ia
semakin tenggelam dalam dunia malam mulai dari narkoba hingga pergaulan bebas. Ia
terpaksa harus menjadi buruh kasar untuk mendapatkan narkoba, menikamti dunia
malam dan pergaulan bebas. Pada masa-masa kelam tersebut, Jason sempat berteman
dengan seorang muslim yang merupakan seorang mahasiswa disalah satu universitas
di Arizona. Jason selalu bertanya kepada si muslim mengenai ajaran islam, dan
si muslim selalu menjawab dan menceramahi Jason mengenai Islam, walau si muslim
tidak terlihat sebagai muslim sejati. Karena apa yang dikatakan si muslim tidak
sesuai dengan apa yang di lakukaknnya, bahkan sangat jauh berbeda.
Jason menjalani kehidupan kelamnya dalam beberapa tahun. Beberapa orang teman
dekat yang dikenalnya meninggal satu demi satu. Kemudian Jason terlibat dalam
sebuah tawuran dan ia kena tikam. Secara perlahan hal itu membuat Jason jauh
dari dunia malam dan kembali lagi menjalani kehidupan yang berhubungan dengan Sang Pencipta. Kehidupan agama Jason dimulai dari
mempelajari ajaran Hindu dengan serius dan merubah namanya dengan nama yang
identik dengan Hindu. Candu terhadap narkoba semakin terbebas dan kehidupan
Jason lebih positif. Namun kebenaran yang hakiki belum ia temukan.
Jason kemudian meninggalkan Hindu dan kembali memeluk Katolik Roma. Jason pun
mendapat tawaran dari gereja untuk tinggal di sebuah gereja New Mexico. Mendengar
berita tersebut, keluarga Jason kemudian pindah ke Arizona. Kemudian Jason mengikuti
program seminari selama bertahun-tahun yang akhirnya menjadikannya seorang Pastur.
Setelah jadi pastor, Jason ditugaskan di daerah Metro Pheonix untuk menjalin
hubungan antar agama dan mempelajari tradisi agama lain.
Selain pastor, Jason juga berkerja di Biro Kesehatan Perilaku. Dalam tugasnya,
|
Islamic Cultura Center |
Jason harus berkunjung ke tempat ibadah agama lain. Suatu ketika, Jason mendapatkan
jadwal untuk mengunjungi mesjid. Jadwal kunjungan ke mesjid tersebut merupakan sebuah
kesempatan emas bagi Jason untuk menggali tentang islam seperti yang dikatakan
oleh teman lamanya. Kemudian Jason diminta untuk mengunjungi sebuah mesjid di
Tempe, Arizona oleh soerang muslim. Jason pun mendatangi mesjid tersebut dan membaca
buku-buku tentang ajaran Islam, ia begitu terkejut dan sangat penasaran hingga
ia terpanggil untuk kembali mengunjungi mesjid tersebut untuk berdialog dengan
Imam Ahmad Al-Akoum.
Imam Ahmad Al-Koum merupakan Regional Director Of The American Muslim
Community (Direktur Regional Masyarakat Muslim Amerika). Ia sangat terbuka
terhadap penganut agama lain dan sering melakukan diskusi tentang islam. warga
AS banyak mendapatkan informasi dari Al-Akoum mengenai ajaran islam, termasuk
Jason. Jason terus berdialog dan mendapat bimbingan dari Akoum. Dan pada
akhirnya, Jason merasa Islam merupakan agama yang memberikannya kebenaran hakiki.
Kemudian Jason memutuskan untuk memeluk Islam dan mengucap dua Kalimat syahadat
di mesjid yang sering dikunjunginya tersebut.
|
Islam in The United States
Tucson Islamic Center, Tucson Arizona |
Setelah memeluk islam, Jason mengalami begitu banyak perubahan. Jason ditakuti
oleh anak-anaknya dan keluarga Jason juga sangat bersedih. Namun demikian,
Jason tetap berusaha dalam memberi pemahaman kepada seluruh keluarganya
mengenai islam. awalnya Jason sempat mengalami stres, karena sangat tidak mudah
bagi seorang Jason yang dulunya adalah seorang pastur dan kini menjadi muslim. Jason
kembali berdiskusi dengan Al-Akoum mengenai kesulitan yang dialaminya dalam
menjalani identitas baru sebagai muslim. Al-Akoum memberi saran kepada Jason untuk
membangun komunikasi dengan muslim lain.
Hal itu membuat perubahan besar bagi Jason. Iman yang semakin mantap. Selain
itu, Jason juga mendapat pekerjaan baru sebagai manajer di sebuah program “populasi
beresiko”, sebuah program yang memberi pencerahan terhadap penyalahgunaan
narkoba dan alkohol, HIV dan hepatitis. Pekerjaan itu merupakan awal bagi Jason
dalam menikmati identitas barunya sebagai muslim. Jason sangat senang dan aktif
sebagai sukarelawan. Kemudian Jason dinominasikan sebagai kepala Dewan Mesjid
Tempe Arizona.